Menejemen Keuangan Sekolah.
Pengertian, Fungsi, sumber, Cara Memanfaatkan dan Mempertanggung jawabkan.
Oleh : Agus Akbar
Pendidikan merupakan upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu peserta
didik menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan, sehingga perlu
disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental bagi setiap
individu, oleh karena keberadaan pendidikan tidak dapat diabaikan terutama
dalam memasuki era persaingan semakin ketat.
Untuk tercapainya tujuan pendidikan maka sangat penting mengelolah
pendidikan dengan baik agar mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Oleh
karena itu, pendidikan pun memerlukan adanya menejemen pendidikan yang berupaya
mengoordinasikan semua elemen pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menejemen pendidikan adalah menupakan suatu proses yang merupakan daur
(siklus) penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh
pengorganisasian, pengarahan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang
usaha sekolah untuk mencapai tujuaannya.
Secara umum,
tujuan manajemen sekolah dasar adalah mewujudkan sekolah dasar sebagai lembaga
pendidikan yang baik, yaitu efektif dan efisien. Efektif berarti mencapai
tujuan, sedangkan efisien dalam arti umum bermakna hemat.
Jadi ada dua tujuan pokok dengan diterapkannya manajemen dalam
suatu penyelesaian pekerjaan, organisasi, instansi, atau lembaga. Pertama,
tujuan manajemen itu diupayakan dalam rangka mencapai efektivitas.
Suatu program kerja dikatakan efektif apabila program kerja tersebut dapat
mencapai tujuan. Dengan kata lain, tujuan diterapkannya
Menejemen pada
sebuah program adalah agar program tersebut dapat mencapai tujuan. Manajemen
itu dilakukan dalam rangka mencapai efisiensi dalam pelaksanaan setiap program.
Efisiensi merupakan suatu konsepsi perbandingan antara pelaksanaan satu
program dengan hasil akhir yang diraih atau dicapai.
Menurut The Liang Gie, perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi pelaksanaan program dan segi hasil. Apabila ditinjau dari segi pelaksanaannya, sebuah program dapat dikatakan efisien apabila hasilnya dapat dicapai melalui upaya yang sekecil-kecilnya dan sehemat-hematnya. Upaya yang dimaksudkan di sini adalah penggunaan komponen, seperti tenaga, waktu pelaksanaan, sarana prasarana, dan keuangan. Ditinjau dari segi hasil, penyelenggaraan sebuah program dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha tertentu memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya.
Menurut The Liang Gie, perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi pelaksanaan program dan segi hasil. Apabila ditinjau dari segi pelaksanaannya, sebuah program dapat dikatakan efisien apabila hasilnya dapat dicapai melalui upaya yang sekecil-kecilnya dan sehemat-hematnya. Upaya yang dimaksudkan di sini adalah penggunaan komponen, seperti tenaga, waktu pelaksanaan, sarana prasarana, dan keuangan. Ditinjau dari segi hasil, penyelenggaraan sebuah program dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha tertentu memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya.
DeRoche (1985),
sebelum menyusun bukunya yang berjudul How School Administrator Solve the
Problem melakukan survey kepada dua ribu kepala sekolah. Dalam survey itu
meminta setiap kepala sekolah menuliskan pada kartu pos masalah-masalah yang
dihadapi disekolahnya masing-masing. Berdasarkan kartu pos yang dikirim kepala
sekolah kepadanya, DeRoche berhasil mengidentifikasi dua ribu kegiatan
manajemen sekolah. Namun para pakar administrasi pendidikan telah mencoba
mengklasifikasi komponen-komponen tersebut menjadi beberapa gugusan substansi
pendidikan. Mereka mengelompokkanya menjadi enam gugusan substansi, yaitu
gugusan-gugusan substansi (1) kurikulum atau pembelajaran; (2) kesiswaan; (3) kepegawaian;
(4) sarana dan prasarana; (5) keuangan; dan (6) lingkungan masyarakat.
Dari berbagai subtansi menejemen sekolah, subtansi
yang juga dianggap penting adalah menejemen keuangan sekolah. Masalah
keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar di sekolah. Karena seluruh
komponen pendidikan di sekolah erat kaitannya dengan komponen keuangan
sekolah. Meskipun tidak sepenuhnya masalah keuangan akan berpengaruh
secara langsung terhadap kualitas katksekolah, terutaman berkaitan dengan
sarana, prasarana dan sumber belajar. Manajemen keuangan sekolah merupakan
bagian dari kegiatan pebiyaan pendidikan,yang secara keseluruhan menuntut
kemampuan sekolah untuk merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan.dalam rangka pelaksanaan. Oleh
karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang menejemen keuangan
sekolah.
A. Pengertian menejemen keuangan
sekolah
Menurut
Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban
dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Menurut
para pakar administrasi pendidikan, manajemen keuangan pendidikan dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara
tertib, efektif, efisien, dan dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Maka dapat diartikan manajemen
keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan
semua dana.
H.M.Darwanto
mengemukakan bahwa menejemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan dilaksanakan /diusahakan secara sengaja dan
sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kuntinyu terhadap biaya operasional
sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu
pencapaian tujuan pendidikan.
Dari
pendapat diatas maka kami menarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan
sekolah dapat diartikan suatu proses perencanaan
dan pelaksanaan pemerolehan penggunaan keuangan secara efektif, efisien, dan dapat dipertanggung jawabkan
dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan dan pencapaian Visi dan
misi sekolah.
B. Fungsi menejemen keuangan
sekolah
Bersumber
dari Wikipedia tentang fungsi menejemen keuangan kemudian dientegrasikan dalam
fungsi menejemen keuangan sekolah yaitu :
1. Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana sekolah untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4. Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan sekolah.
6.
Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada sekolah.
7. Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan sekolah yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
8. Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan sekolah sekaligus sebagai bahan
evaluasi.
C.
Sumber keuangan sekolah
Menurut Harsono biaya
pendidikan berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi 4 jenis yaitu :
1. Biaya
pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah,Sumber keuangan yang berasal dari
pemerintah baik itu pemerintah pusat, tingkat Propensi, dan pemerintah
daerah. Seperti dana bantuan operasional sekolah (BOS). Dan dana bantuan operasional
(BOP).
2. Biaya
pendidikan yang dikeluarkan oleh masyarakat orang tua/wali siswa, dana yang
dikumpulkan dari pengurus BP3/ komite sekolah dari orang tua siswa.
3. Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh masyarakat
bukan orang tua/wali siswa, misalnya sponsor dari lembaga keuangan dan
perusahan, sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial donatur, tokoh
masyarakat, alumni, dsb.
Senada dengan hal ini, Umaedi menyatakan bahwa sumber pembiayaan
sekolah dapat bersumber dari : (1) pemerintah, (2) masyarakat termasuk dana
dari orang tua/masyarakat/dunia usaha, dan (3) sumber lainnya, misalnya hibah
atau pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.[
Penerimaan sumber biaya
pendidikan juga ditegaskan dalam PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan, disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
D. Cara
memanfaatkan keuangan sekolah.
Disebut
dalam UUSPN Tahun 2003 Pasal 48 Ayat 1, pengelolaan dana pendidikan berdasarkan
pada perinsip keadilan, efesiensi, transparan dan akubilitas public.
Adapun cara memanfaatkan keuangan sekolah sebaiknya
dengan langkah :
1.
Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
2.
Pengadaan
dan pengalokasian anggaran berdasarkan RAPBS
3.
Pelaksanaan
anggaran sekolah
4.
Pembukuan
keuangan sekolah
5.
Pertanggung
jawaban keuangan sekolah
6.
Pemantauan
keuangan sekolah
7.
Penilaian
kinerja manajemen keuangan sekolah
Kegiatan
operasi, yaitu kegiatan-kegiatan dengan menggunakan alat atau tanpa alat yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar baik dalam maupu di luar kelas.
Kegiatan Perawatan, yaitu
kegiatan perawatan yang dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki sarana dan
prasarana yang ada di sekolah agar sarana prasaran tersebut dapat berfungsi
dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Nurhartati
mengenukakan bahwa Pengelolaan dana
perlu dilakukan dengan benar, agar dapat dipastikan: (a) dana digunakan secara
efisien, dalam pengertian dana yang minimal atau dana tertentu dapat memperoleh
hasil yang maksimal, (b) terjadinya keberlanjutan lembaga; (c) mencegah
kekeliruan, penyimpangan dan kebocoran dana. Bila hal tersebut terjadi dalam
waktu yang singkat dapat dikendalikan.
E. Mempertanggung
jawabkan keuangan sekolah
Semua pengeluaran keuangan sekolah dari sumber manapun
harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam
pengelolaan keuangan. Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam
pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan
pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan
adalah:
1. Pada setiap akhir tahun anggaran, bendara harus membuat laporan keuangan kepada
1. Pada setiap akhir tahun anggaran, bendara harus membuat laporan keuangan kepada
komite sekolah untuk dicocokkan dengan
RAPBS
2.Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada
3. Kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan dan bukti pengeluaran
2.Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada
3. Kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan dan bukti pengeluaran
lain
4. Neraca keuangan juga harus ditunjukkan untuk diperiksa oleh tim pertanggung
4. Neraca keuangan juga harus ditunjukkan untuk diperiksa oleh tim pertanggung
jawaban keuangan dari komite sekolah.
Pendapat lain mengemukakan bahwa mempertanggung
jawabkan keuangan dengan cara :
1. Semua
pemasukan dan pengeluaran atau pembelanjaan tertulis dalam pembukuan keuangan.
2. Membuat
laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah.
3. Mempertanggung
jawaban keuangan sekolah kepada dinas terkait.
4. Mempertanggung
jawaban keuangan sekolah kepada oleh kepala sekolah dan bendahara kepada komite
sekolah, tenaga penganjar dan tenaga kependididkan
A.
Kesimpulan
Manajemen
keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. manajemen
keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Pengelolaan
administrasi keuangan sekolah perlu diawali dengan perencanaan yang
sebaik-baiknya karena perencanaan akan menjadi peta atau pedoman jalannya
pengelolaan administrasi keuangan sekolah. Pengelolaan administrasi keuangan
juga perlu menerapkan prinsip-prinsip agar dalam pelaksanaannya dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan, dapat berjalan dengan transparan, efektif
dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan :
1. kepada
semua yang terlibat dalam dunia pendidikan agar pro aktif dalam pengelolaan
keuangan sekolah terutama dalam pengawasan keuangan.
2. Kepada
semua yang terlibat dalam keuangan sekolah agar amanah dalam menjalankan
keuangan sekolah.
3. Demikian pula pada semua pemimpin atau kepala
sekolah agar amanah dan transparan karena setiap pemimpin akan dimintai
pertanggung jawaban baik di dunia maupun di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
.Darwanto H.M, Administrasi dan Menejemen Sekolah. 2013
Jakarta:. PT.Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. Manajemen
Keuangan Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala Sekolah. 2002 Jakarta: Dirjen Dikdasmen,
Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama
Hasbullah,
Dasar Dasar Ilmu Pendidikan 2006 PT.
Rajawali pers
Nurhartati.
Menejemen Pendidikan 2014 Jakarta
Rivai Zainal Veithzal
dan Fauzi Bahar, 2013 Islamic Education Menejemen Depok : PT.RajaGrafindo Persada
Sudrajat Akhmad, Kurikulum dan Pembelajaran dalam Paradigma Baru
2011 Yogyakarta: Paramitra Publishing
Sudjana Nana,
Pengawas dan Kepengawasan: Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Sekolah 2012.Bekasi: Binamitra Publishing.
The Liang Gie, Unsur-unsur Administrasi: 1983 Yogyakarta: Penerbit
Supersukses
Umaedi. Menejemen Bermutu Berbasis Sekolah 2008 artikel
pendidikan Networt MBS
Wikipedia
Bahasa Indonesia. Visit 21.3.2014.
http://wardonojakarimba.blogspot.com/2012/04/administrasi
keuangan-sekolah
http://wayanarsana.wordpress.com/2012/04/04/manajemen-sekolah-dasar-http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan#Fungsi_Manajemen_Keuangan
http://wayanarsana.wordpress.com/2012/04/04/manajemen-sekolah-dasar-http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan#Fungsi_Manajemen_Keuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar