Rabu, 24 September 2014

Menejemen Keuangan Sekolah

Menejemen Keuangan Sekolah.
Pengertian, Fungsi, sumber, Cara Memanfaatkan dan Mempertanggung jawabkan.

Oleh : Agus Akbar
Pendidikan merupakan upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu peserta didik menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan, sehingga perlu disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental bagi setiap individu, oleh karena keberadaan pendidikan tidak dapat diabaikan terutama dalam memasuki era persaingan semakin ketat.

Untuk tercapainya tujuan pendidikan maka sangat penting mengelolah pendidikan dengan baik agar mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Oleh karena itu, pendidikan pun memerlukan adanya menejemen pendidikan yang berupaya mengoordinasikan semua elemen pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menejemen pendidikan adalah menupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuaannya.
Secara umum, tujuan manajemen sekolah dasar adalah mewujudkan sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan yang baik, yaitu efektif dan efisien. Efektif berarti mencapai tujuan, sedangkan efisien dalam arti  umum bermakna hemat.  Jadi  ada  dua tujuan pokok dengan diterapkannya manajemen dalam suatu penyelesaian pekerjaan, organisasi, instansi, atau lembaga. Pertama, tujuan  manajemen itu diupayakan dalam rangka mencapai efektivitas.  Suatu program kerja dikatakan efektif apabila program kerja tersebut dapat mencapai tujuan. Dengan kata lain, tujuan diterapkannya 
Menejemen pada sebuah program adalah agar program tersebut dapat mencapai tujuan. Manajemen itu dilakukan dalam rangka mencapai efisiensi dalam pelaksanaan setiap program. Efisiensi merupakan suatu konsepsi perbandingan  antara pelaksanaan satu program dengan hasil akhir yang diraih atau dicapai.
          Menurut The Liang Gie, perbandingan tersebut dapat dilihat dari  dua segi, yaitu segi pelaksanaan program dan segi hasil. Apabila ditinjau  dari  segi pelaksanaannya,  sebuah program  dapat dikatakan  efisien apabila hasilnya dapat dicapai melalui upaya yang sekecil-kecilnya dan sehemat-hematnya. Upaya yang dimaksudkan  di sini adalah penggunaan komponen, seperti tenaga, waktu pelaksanaan, sarana   prasarana, dan keuangan. Ditinjau  dari segi hasil, penyelenggaraan sebuah program dapat dikatakan efisien apabila dengan  usaha tertentu memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. 
   DeRoche (1985), sebelum menyusun bukunya yang berjudul How School Administrator Solve the Problem melakukan survey kepada dua ribu kepala sekolah. Dalam survey itu meminta setiap kepala sekolah menuliskan pada kartu pos masalah-masalah yang dihadapi disekolahnya masing-masing. Berdasarkan kartu pos yang dikirim kepala sekolah kepadanya,  DeRoche berhasil mengidentifikasi dua ribu kegiatan manajemen sekolah. Namun para pakar administrasi pendidikan telah mencoba mengklasifikasi komponen-komponen tersebut menjadi beberapa gugusan substansi pendidikan. Mereka mengelompokkanya menjadi enam gugusan substansi, yaitu gugusan-gugusan substansi (1) kurikulum atau pembelajaran; (2) kesiswaan; (3) kepegawaian; (4) sarana dan prasarana; (5) keuangan; dan (6) lingkungan masyarakat. 
              Dari berbagai subtansi menejemen sekolah, subtansi yang juga dianggap penting adalah menejemen keuangan sekolah. Masalah keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar di sekolah. Karena seluruh komponen pendidikan di sekolah erat kaitannya dengan komponen keuangan sekolah.  Meskipun tidak sepenuhnya masalah keuangan akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas katksekolah, terutaman berkaitan dengan sarana, prasarana dan sumber belajar. Manajemen keuangan sekolah merupakan bagian dari kegiatan  pebiyaan pendidikan,yang secara keseluruhan menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan.dalam rangka pelaksanaan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang menejemen keuangan sekolah.

A.  Pengertian menejemen keuangan sekolah
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Menurut para pakar administrasi pendidikan, manajemen keuangan pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara tertib, efektif, efisien, dan dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Maka dapat diartikan manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan semua dana. 
H.M.Darwanto mengemukakan bahwa menejemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan /diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kuntinyu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Dari pendapat diatas maka kami menarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan sekolah  dapat diartikan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemerolehan penggunaan keuangan secara  efektif, efisien, dan dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan dan pencapaian Visi dan misi sekolah.

B.     Fungsi menejemen keuangan sekolah
Bersumber dari Wikipedia tentang fungsi menejemen keuangan kemudian dientegrasikan dalam fungsi menejemen keuangan sekolah yaitu :
1.    Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.  Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.    Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana sekolah untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.   Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan sekolah.
5.     Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana sekolah serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada sekolah.
7.   Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan sekolah yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.    Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan sekolah sekaligus sebagai bahan evaluasi.

C.      Sumber keuangan sekolah
Menurut Harsono biaya pendidikan berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi 4 jenis yaitu :
1.  Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah,Sumber keuangan yang berasal dari  pemerintah baik itu pemerintah pusat, tingkat Propensi, dan pemerintah daerah. Seperti dana bantuan operasional sekolah (BOS). Dan dana bantuan operasional (BOP).
2. Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh masyarakat orang tua/wali siswa, dana yang dikumpulkan dari pengurus BP3/ komite sekolah dari orang tua siswa.
3.   Biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh masyarakat bukan orang tua/wali siswa, misalnya sponsor dari lembaga keuangan dan perusahan, sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial donatur, tokoh masyarakat, alumni, dsb.
Senada dengan hal ini,  Umaedi menyatakan bahwa sumber pembiayaan sekolah dapat bersumber dari : (1) pemerintah, (2) masyarakat termasuk dana dari orang tua/masyarakat/dunia usaha, dan (3) sumber lainnya, misalnya hibah atau pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.[
Penerimaan sumber biaya pendidikan juga ditegaskan dalam PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
  
D.      Cara memanfaatkan keuangan sekolah.
Disebut dalam UUSPN Tahun 2003 Pasal 48 Ayat 1, pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada perinsip keadilan, efesiensi, transparan dan akubilitas public.
Adapun cara memanfaatkan keuangan sekolah sebaiknya dengan langkah :
1.        Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
2.        Pengadaan dan pengalokasian anggaran berdasarkan RAPBS
3.        Pelaksanaan anggaran sekolah
4.        Pembukuan keuangan sekolah
5.        Pertanggung jawaban keuangan sekolah
6.        Pemantauan keuangan sekolah
7.        Penilaian kinerja manajemen keuangan sekolah
Kegiatan operasi, yaitu kegiatan-kegiatan dengan menggunakan alat atau tanpa alat yang berkaitan dengan proses belajar mengajar baik dalam maupu di luar kelas.
Kegiatan Perawatan, yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar sarana prasaran tersebut dapat berfungsi dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Nurhartati mengenukakan bahwa Pengelolaan dana perlu dilakukan dengan benar, agar dapat dipastikan: (a) dana digunakan secara efisien, dalam pengertian dana yang minimal atau dana tertentu dapat memperoleh hasil yang maksimal, (b) terjadinya keberlanjutan lembaga; (c) mencegah kekeliruan, penyimpangan dan kebocoran dana. Bila hal tersebut terjadi dalam waktu yang singkat dapat dikendalikan.

E.   Mempertanggung jawabkan keuangan sekolah
Semua pengeluaran keuangan sekolah dari sumber manapun harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan keuangan. Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan adalah:
1. Pada setiap akhir tahun anggaran, bendara harus membuat laporan keuangan kepada   
    komite sekolah untuk dicocokkan dengan RAPBS
2.Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada
3. Kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan dan bukti pengeluaran  
    lain
4. Neraca keuangan juga harus ditunjukkan untuk diperiksa oleh tim pertanggung
    jawaban keuangan dari komite sekolah.
Pendapat lain mengemukakan bahwa mempertanggung jawabkan keuangan dengan cara :
1.    Semua pemasukan dan pengeluaran atau pembelanjaan tertulis dalam pembukuan keuangan.
2.    Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah.
3.    Mempertanggung jawaban keuangan sekolah kepada dinas terkait.
4.    Mempertanggung jawaban keuangan sekolah kepada oleh kepala sekolah dan bendahara kepada komite sekolah, tenaga penganjar dan tenaga kependididkan

A.    Kesimpulan
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan  berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Pengelolaan administrasi keuangan sekolah perlu diawali dengan perencanaan yang sebaik-baiknya karena perencanaan akan menjadi peta atau pedoman jalannya pengelolaan administrasi keuangan sekolah. Pengelolaan administrasi keuangan juga perlu menerapkan prinsip-prinsip  agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, dapat berjalan dengan transparan, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.

B. Saran
            Dalam makalah ini penulis menyarankan :
1.      kepada semua yang terlibat dalam dunia pendidikan agar pro aktif dalam pengelolaan keuangan sekolah terutama dalam pengawasan keuangan.
2.       Kepada semua yang terlibat dalam keuangan sekolah agar amanah dalam menjalankan keuangan sekolah.
3.     Demikian pula pada semua pemimpin atau kepala sekolah agar amanah dan transparan karena setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban baik di dunia maupun di akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

.Darwanto H.M, Administrasi dan Menejemen Sekolah. 2013 Jakarta:. PT.Rineka Cipta 
Departemen Pendidikan Nasional. Manajemen Keuangan Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala  Sekolah. 2002 Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama 
Hasbullah, Dasar Dasar Ilmu Pendidikan 2006  PT. Rajawali pers
Nurhartati. Menejemen Pendidikan 2014  Jakarta
Rivai Zainal Veithzal dan Fauzi Bahar, 2013 Islamic Education Menejemen  Depok : PT.RajaGrafindo Persada
Sudrajat Akhmad, Kurikulum dan Pembelajaran dalam Paradigma Baru 2011 Yogyakarta: Paramitra Publishing 
Sudjana Nana, Pengawas dan Kepengawasan: Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran  dan Tanggung Jawab Sekolah 2012.Bekasi: Binamitra Publishing.
The Liang Gie, Unsur-unsur Administrasi: 1983 Yogyakarta: Penerbit Supersukses
Umaedi. Menejemen Bermutu Berbasis Sekolah 2008 artikel pendidikan Networt MBS 
Wikipedia Bahasa Indonesia. Visit 21.3.2014.
http://wardonojakarimba.blogspot.com/2012/04/administrasi keuangan-sekolah
http://wayanarsana.wordpress.com/2012/04/04/manajemen-sekolah-dasar-http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan#Fungsi_Manajemen_Keuangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar